Sejarah Desa Lokapaksa

Sejarah Desa Lokapaksa tidak bisa terlepas dari sumber sejarah yakni "Babad Piagem Satriya Wangsha Kalipaksha" yang tersimpan di Pemrajan Agung Desa Lokapaksa.

Dalam Sejarah Desa Lokapaksa beberapa kali mengalami pergantian nama yakni :

1. Desa Kalipaksha (disebutkan dalam Babad Piagem Satrya Wangsa Kalipaksha)

2. Desa Kalopaksa, dan

3. Desa Lokapaksa hingga kini (SK Bupati Buleleng Nomor 18 Tahun 2003 Tanggal 6 Oktober 2003; Lembaran Daerah Kabupaten Buleleng Tahun 2003 Nomor 36).

Diceritakan bahwa terjadi beberapa kali pemberontakan di Gelgel sehingga para manca agung berpencar meninggalkan Gelgel, salah satu yakni I Dewa Gedong Artha yang akhirnya tinggal di Manggis Karangasem. I Dewa Timbul Gunung merupakan salah satu putra dari I Dewa Gedong Artha diceritakan kini beliau tidak lama tinggal di manggis dan pergi meninggalkan manggis dengan di iringi istri beliau yang bernama I Gusti Ayu Mas Kuning beserta para pengiring beliau kurang lebih 70 Kepala Keluarga menuju ke Abyan Semal, dari Abyan Semal beliau bersama para pengiring beliau menuju barat daya dan akhirnya sampai di Gunung Balwangan.

Di Gunung Balwangan beliau istirahat atas permintaan istri bliau, tepat dibawah pohon yang sangat besar, beliau bersama para pengiring beliau mendirikan pondok sebagai tempat peristirahatan, beliau tinggal di gunung balwangan kurang lebih setahun sampai istri beliau I Gusti Ayu Maskuning hamil, kemudian beliau melanjutkan perjalanan beliau menuju Gunung Watukaru, dari puncak Gunung Watukaru beliau melihat sinar terang dari arah "Utarayana". kemudian beliau berdiskusi bersama pengiring beliau untuk menuju kearah sinar yang beliau lihat tersebut dan akhirnya beliau melanjutkan perjalanan beliau hingga akhirnya beliau sampai di Busungbiu.

Di Busungbiu beliau bersama para pengiring beliau mendirikan Pura dengan meru tumpang sebelas dengan puncak dari kayu cendana Jenggi sebagai pelinggihan Bhatara Wawu Rawuh, hingga kini peninggalan beliau masih ada berupa pura taman Busungbiu. Selama beliau tinggal di busungbiu beliau memiliki tiga orang putra dan satu orang putri yakni : I Dewa Sangkan Gunung, I Dewa Sampalan, I Dewa Manggis dan I Dewa Ayu Busung Magelung. Pada saat ini kondisi busungbiu dalam kondisi yang "Kertha" apapun yang ditanam selalu menghasilkan panen yang berlimpah.

Setelah pergantian kepemimpinan dari Sri Aji Bhekung kepada I Dewa Anom Sagening di Sweca Linggarsa Pura, situasi keamanan sudah mulai tenang, kemudian beliau I Dewa Timbul Gunung  menghadap Dalem dengan maksud memberitahukan keberadaan beliau tinggal di busungbiu, namun ida dhalem tidak mengijinkan beliau untuk tinggal di busungbiu dan menyarankan beliau untuk tinggal di sebelah barat sungai sabha.

Sepulang beliau dari Sweca Linggarsa Pura menghadap Dalem kemudian belia mengumpulkan pengiring beliau dan beliau berkata : "Nah Bapa pada ajak makejang, jalan suba jani gingsirin, apan ada wacanan Dalem tan kaicen jenek ingke mangke, kuloning Toya Suda Mala, ikane kawenang ingaranan Desa Kalipaksa, ingkane wara nugraha Dalem, aywa langgana ring Dalem, apan Dhalem Amangku ring rat”. .....(Babad Piagem Nomor 63.6 dan 64.a)

Singkat cerita akirnya beliau menuju ke sebelah barat sungai sabha tiba di Desa Ularan dengan disambut oleh I Gusti Ngurah Batulepang, kemudian I Gusti Ngurah Batulepang memohon agar beliau I Dewa Timbul Gunung dan Para pengiring Beliau tinggal di Desa Ularan, namun beliau tetap berkeinginan menuju Desa Kalipaksa sesui dengan titah dalem. Akhirnya beliau tiba di sebuah bukit geger tempat beliau pertama yang kemudian disebut dengan Bukit Sakti.

Dari Bukit Sakti kemudian beliau bersama para pengiring beliau para Arya dan Pasek kemudian mendirikan perumahan, kemudian membuat lahan persawahan di Banyu Mumbul, kemudian beliau mendirikan Bale Murdha Manik sebagai Linggih Ida Ngarcana SangHyang Prajapati, hingga kini tempat ini masih lestari berupa Pura Dalem Agung, kemudisn beliau mendirikan Petirthan di tempat pohon nangka yang besar yang kini bernama Petirthan Siwa Babakan di Jero Agung setelah itu beliau Moksha di Bukit Sakti.

Setelah Mokshanya Ayahanda I Dewa Sangkan Gunung kemudian mendirikan Pelinggih Bhatara Lepas di Bukit Sakti, Mendirikan Pamrajan Agung di Jero Agung, kemudian Mendirikan Pura Khayangan Tiga yakni : Pura Desa, Pura Dalem dan Pura Sgara dan membangun Pura Taman Sari.

Turn Up is a boutique and wholly Australian owned company that provides solutions and legal services that are trusted, relevant, consistent and professional Best and Recommended Visa Consultant in Bali Indonesia.

The Director runs the day to day management of Turn Up which requires them to hold a very high and solid understanding coupled with many years of experience to run the business and operational objectives needed to ensure the greatest potential for success for all of Bali expat’s legal needs Best and Recommended Visa Consultant in Bali Indonesia.

With this experience and understanding in mind, they have built a strong team with broad and very focused skill sets to accomplish the best possible outcomes for expatriates, living, working, investing, building a business or even marrying in Bali Best and Recommended Visa Consultant in Bali Indonesia.

We have created a structure that provides solid communication through every step of the process. We provide the time together with a strong plan and a focused team that works towards goals and deadlines to maximize your satisfaction and success.

We give you the Best Trusted Solution and Service by providing operational excellence, service leadership and customer confidentiality.

Turn Up demonstrates our alliance with all of our existing clients by our consistently progressive commitment to customer service. This customer support infrastructure enables us to offer our clients complete satisfaction and excellence of service, which exceeds client expectation while maintaining a cost pro-active attitude of care within our own organization Best and Recommended Visa Consultant in Bali Indonesia.

At Turn Up we ensure that our clients are kept up to date and informed on the progress and of any regulation changes at all times. We respond to each individual’s needs from application to completion.